Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau Geothermal Power Plant, awal mula proses konversi energi berasal dari uap Panas Bumi (energi thermal) yang diambil sebagai penggerak Turbin Uap (energi kinetik) yang nantinya dihubungkan dengan poros / shaft untuk memutar Generator (energi mekanik) untuk menghasilkan energi listrik.
Prinsip kerja pada PLTP hampir sama dengan PLTU. Pertama-tama suplai uap dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap dialirkan ke Separator untuk memisahkan uap (pure steam) dari material seperti partikel berat. Kemudian uap masuk ke Demister untuk memisahkan moisture yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk ke dalam Turbin. Uap masuk ke dalam Turbin, konversi energi terjadi dari Energi Thermal yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-sudu Turbin, kemudian dikonversikan lagi menjadi Energi Mekanik menggerakan Generator. Generator menghasilkan Energi Listrik.
Setelah uap digunakan untuk memutar turbin, uap tersebut akan dikondensasikan kembali menjadi air pada Condenser dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor) yang terdapat dalam pembangkit listrik. Proses kondensasi ini penting karena memungkinkan uap untuk didinginkan dan kembali menjadi air. Air hasil kondensasi ini kemudian dipompa kembali ke dalam sumur injeksi untuk dipanaskan lagi oleh panas bumi demi manfaat keberlanjutan.
PLTP juga memiliki banyak jenis yang bergantung pada karakteristik sumber panas bumi yang tersedia. Secara umum, PLTP dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara mengolah uap panas yang dihasilkan, yaitu:
Dry Steam Power Plant
Pada tipe ini, uap panas dari sumur pengeboran langsung digunakan untuk memutar turbin tanpa melalui proses pengolahan atau perubahan bentuk. Jenis pembangkit ini hanya dapat digunakan pada area yang memiliki sumber uap panas yang sangat tinggi, seperti di kawasan geyser atau fumarol.
Flash Steam Power Plant
Pada tipe ini, air panas bertekanan tinggi yang diambil dari bawah tanah dipompa ke permukaan. Penurunan tekanan secara mendadak (flash) akan menyebabkan sebagian air berubah menjadi uap. Uap ini kemudian digunakan untuk memutar turbin. Jenis ini lebih fleksibel dan dapat digunakan di banyak lokasi.
Binary Cycle Power Plant (BCPP)
Pada tipe ini, air panas tidak langsung digunakan untuk menggerakkan turbin. Sebaliknya, panas dari air digunakan untuk memanaskan cairan dengan titik didih yang lebih rendah. Cairan ini akan berubah menjadi uap dan digunakan untuk memutar turbin. Sistem ini lebih efisien untuk lokasi dengan suhu sumber panas yang lebih rendah.
Dapat disimpulkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah solusi energi terbarukan yang efisien dan ramah lingkungan karena hampir tidak menghasilkan emisi jejak karbon. Dengan memanfaatkan energi panas bumi yang melimpah, PLTP dapat menyediakan sumber listrik yang stabil dan berkelanjutan. Indonesia sebagai salah satu negara yang dilewati Cincin Api Pasifik memiliki potensi panas bumi yang sangat besar. Oleh karena itu, diharapkan dapat memanfaatkan dengan maksimal demi masa depan yang lebih hijau.